sensasi

Sumpah, kok. Bukan saya !”
Mencari sensasi adalah suatu usaha untuk membuat eksistensi di kelas masyarakat. Usaha seperti ini sangat mudah dikenal di kalangan masyarakat, khususnya kelas Blogger, ketika melihat sesuatu yang berbau “wah !”, bombastis, ataupun menggiurkan. Nyata – nyatanya, sensasi yang dimaksud tidaklah selalu positif.
Membuat sesuatu yang sensasional juga tidak akan selalu mengenal jalur. Bisa jadi, orang menjadi sesuatu yang sensasional karena apa yang dia bawa adalah sampah. Sensasi tidak harus selalu halal, tho ? Keyword yang Adult-Based pun bisa jadi jalan penyelesaian untuk selalu bisa nampang di setiap 10 Besar BOTD. Tetapi kita tidak sedang membahas perihal sensasional yang gampangan macam itu.
Benar ataupun tidak, banyak dari kita yang berusaha menjadi sensasional. Naluri alam kita akan selalu mengusahakan sesuatu untuk menjadi yang terbaik. Salah satu naluri alam kita adalah harapan. Tentunya akan ada suatu keinginan bagi kita untuk menjadi yang terbaik. Sehingga menjadi seorang yang bombastis tidak bisa dicap buruk.
Commentator : Bung, gw mau nanya.”
Ellinsworth : “Hm ?”
Commentator : “Apa hubungannya antara yang diatas sama seni yang bakal dibicarain ?”
Ellinsworth : “Ealah, belum juga selesai ngomong..”
Gampangnya, saya akan menjelaskan bagaimana menjadi seorang sensaional yang mudah, tidak peduli bersih-tidaknya kadar yang akan dibeberkan. Karena bagaimanapun, anda belum tentu tahu mana yang merupakan sesuatu yang besar dan yang bukan. Hebatnya, kacamata pengalaman yang membuat saya menyusun artikel ini, sehingga tidak selamanya bisa dicap benar. :D

Facebook Twitter RSS